NGENTOT ABG MULUS TEMAN KEPONAKANKU
- Home
- Cerita sex ABG
- NGENTOT ABG MULUS TEMAN KEPONAKANKU
Cerita Dewasa Ngentot Gadis Bohay, Ngentot Sampai Orgasme, Ngentot Gadis Bohay, Cerita Dewasa Ngentot Gadis Perawan, Cerita Bokep Ngentot Gadis, Online Porn Indonesia.
– Karena aku pernah kerja sebagai EO. Indi mohon tolong aku untuk menata pesta hutnya. Aku tanya ma Indi, dia maunya pestanya laksIndi apa dan berapa budgetnya yang disediakan ortunya. Bapaknya Indi ialah adik kandungku, makanya Indi bebas sekali ma aku. Kalo bec dah kaya ma temennya. Sebenarnya umurku dan dia bertolak belakang jauh sekali, 20 tahun lebih. Ya gak apa, jadi aku tahan lama muda kan kalo tidak sedikit bergaul dengan bag (termasuk menggauli kale).
Setelah aku mendapat info yang dibutuhkan, aku menggali cafe yang deket dengan lokasi tinggal adikku. Sampai-sampai gak problem dengan kunjungan yang macet. Aku nego dengan mIndijer bar tersebut mengenai arrangement pesta hutnya Indi.
Karena ini pesta abg, santap malem mah ala kadarnya saja, yang penting tidak sedikit minumannya, non alkoholik tentunya. Aku pun minta disediakan MC dari bar yang dapat memandu sejumlah games untuk meramaikan suasIndi. Aku mohon adikku menyediakan sejumlah suvenir dari kantornya sebagai hadiah guna games itu.
“An, temen-temen kece-kece gak”.
“So tentu om, Indi gitu loh”. wah asik pun nih, banyk yg dapat dilihat,
“Tapi mreka datengnya bawa pasangan lo om”. Wah, kecewa pun aku mendengarnya.
Sampe dengan hari H nya. undangan diciptakan jam 8 malem. Setelah tersebut adikku dan istrinya pulang sebab selanjutnya ialah acara buat semua abg. Indi mohon aku tetap stay, dia tajut kalo terdapat acara yang meleset dari rencIndi.
“Om kan gak terdapat siapa-siapa dirumah, mending pun disini, ntar om turun ja ma temenku yang gak bawa pasangan”.
Memang tadi aku liat ada sejumlah prempuan abg yang dateng bergerombol tanpa kawalan pasangannya. Acara games dilangsungkan meriah, palagi MC nya pinter banget menciptakan suasIndi jadi ceria. Setelah acara games slesai, sampailah pada acara puncak. Musik berdentam keras, ditingkahi dengan celoteh DJ yang menruh para tetamu guna mulai goyang.
“Om, ini Lidya, om temenin Lidya ya, dia gak punya pasangan”, Indi memperkenalkan aku pada seorang abg, seumuranlah ma Indi.
Cantik, wajahnya dihiasi dengan sepasang mata duit indah, bulu mata yang lentik, hidung mancung dan bibir mungil yang merekah. Yang unik perhatainku, Lidya punya kumis tipis diatas bibirnya yang mengundang guna dikecup. Yang lebi unik lagi, dadanya dihiasi dengan sepasang tonjolan yang cukup besar.
“Om, tu apanya Indi si”, teriak Lidya ditengah bisingnya musik.
“Aku kakak bokapnya Indi”.
“Kok lain ya om”.
“apa bedanya?”
“Depan cowokku om”.
“Wah bole dong skarang depan aku ya”.
“Maunya”. Musik berganti dengan musik yang lembut.
“Om turun lagi k, Lidya pengen dipeluk om”. Aku turun lagi dan melantai (ngepel kale) dengan Lidya, Lidya kupeluk erat, terasa sekali toket besarnya mengganjal didadaku.
“ toket besar ya, tidak jarang diremes ya”, bisikku.
“Iya om”. Aku menghirup telinganya, Lidya menggeliat kegelian,
“om, badung ih”.
“Tapi suka kan”. Lidya gak menjawab, pulang aku menghirup lehernya sampai-sampai Lidya menggelinjang.
Sampe acara slesai Lidya nempel terus ma aku.
Di apartment, Lidya langsung inspeksi, apartmenku kecil, terdapat 2 kamar tidur, ruang tamu yang menyatu dengan ruang santap dan pantri. Lidya kubaringkan diranjang. Sambil terus meremas2 toketnya tanganku satunya nyelip ke balik cd bikininya yang g string itu. Otomatis pahanya mengangkang, sampai-sampai aku dengan gampang mempermainkan jembutnya yang lebat.
“Om, geli”, erangnya.
“geli apa nikmat ”, tanyanya.
“Dua2nya om, Lidya dientot dong om, udah kepengin banget nih”, katanya to the point.
Tanganku mensup ke punggungnya seraya mengecup bibirnya. Tali pengikat bra kutarik sampai-sampai toketnya membusung menantang guna diremas dan dikenyot pentilnya, tanpa penutup lagi. Ikatan CD bikini kutarik dengan mulutku sampai-sampai lepaslah seluruh penutup tubuhnya yang minim.
“ napsuin banget deh”, kataku.
Aku langsung saja menindihnya. penisku kuarahkan ke belahan memeknya yang telah basah dan tidak banyak terbuka. Kemudian aku mengurangi kontolku sampai-sampai kepala kontolku mulai menerobos masuk memeknya. Lidya mengerang keasyikan sambil mendekap punggungku. Aku pulang menciumi bibirnya. Lidahnya menjulur masuk mulutku lagi dan segera kuisep2. Sementara tersebut aku terus mengurangi pantatku pelan2 kontolku kian dalam dan bless, kontolku telah masuk setengahnya kedalam memeknya.
“Aah, om nikmat banget om”, erangnya sambil memegang erat punggungku.
Kedua kakinya dilingkarkan di pinggangku sampai-sampai penisku besarku langsung ambles semuanya di memeknya.
“Om, ssh, enak om, terusin”, erangnya.
Lidya menggeliat2 saat aku mulai mengeluarmasukkan kontolku di memeknya. Lidya mengejang2kan memeknya meremes2 kontolku yang sedang terbit masuk itu.
“, nikmat banget empotan memek kamu, masi muda gini dah pinter ngeladenin napsuku”, erangku.
aku memeluknya dan pulang menciumi bibirnya, dengan menggebu2 bibirnya kulumat, Lidya mengiringi permainan bibirku dengan menjawab mengulum bibirku. Kenikmatan terus dilangsungkan selama aku terus mengenjotkan kontolku terbit masuk, kesudahannya Lidya gak tahan lagi. Jepitan kakinya di pinggangku terlepas dan di kangkangkan lebar2.
“Om, Lidya inginkan nyampe om”.
“Kita bersama ya ”, kataku seraya mempercepat enjotanku.
“Om, gak tahan lagi om, Lidya nyampe om,aakh”, jeritnya saking nikmatnya.
Kakinya pulang melingkar di pinggangku sampai-sampai kontolku nancep dalam sekali di memeknya. Memeknya otomatis mengejang2 saat Lidya nyampe sampai-sampai bendungan pejuku bobol juga.
“Akh , aku ngecret , akh”, aku merintih sambil mengecretkan pejuku sejumlah kali di memeknya.
Lidya terdiam dan meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada wilayah sensitifnya. Aku kian getol, jari-jariku kini tidak saja mengelus memeknya tapi pun mulai mengorek-ngoreknya. Tanktop dan branya dah kulepas sampai-sampai aku dapat menyaksikan jelas toketnya dengan pentil yang telah mengeras.
“Om, Lidya belum pernah menyaksikan penis sebesar dan sepanjang penis om”. Lidyapun pelan-pelan meraih kontolku, tangannya tak muat menggenggamnya.
“Ayo , emutin kontolku” kataku. Kubimbing kontolku dalam genggamanku ke mulutnya. Lidya terus memasukkan lebih dalam ke mulutnya kemudian mulai memaju-mundurkan kepalanya.
“, memek peret banget”, kataku seraya terus mengurangi masuk kontolku pelan2.
“abis penis om besar sekali. Memek Lidya baru kini kemasukan yang sebesar penis om, masukin terus om, nikmaat banget deh rasanya”, jawabnya seraya terus menggeliat.
Setengah kontolku sudah masuk. Dan satu sentakan berikutnya, semua kontolku sudah ada di dalam memeknya. Lidya memejamkan mata dan menengadahkan muka saja sebab sedang mengalami kesenangan tiada tara. Aku mulai mengenjotkan kontolku terbit masuk dengan pelan, kian lama kian cepat sebab enjotannya kian lancar. memekrapet.com Terasa memeknya mengencang meremas kontolku, nikmat banget deh. Tangankua mulai bergerilya ke arah toketnya. toketnya kuremas perlahan, seirama dengan enjotan kontolku di memeknya. Lidya menoleh ke kIndin dan ke kiri, Pinggulnya mengekor goyangan pinggulku.
“Aaahhh om, Lidya nyampee,” lenguhan panjang dan dalam terbit dari mulutnya. Lidya udah nyampe.
Tangannya yang menjambak rambutku tersebut pun terkulai lemas. Aku kian intens mengenjotkan kontolku. Bibirnya yang tak dapat menutup sebab menahan kenikmatan tersebut pun kulumat, dan Lidya membalasnya dengan lumatan juga.
“Uhhh,” aku mengejang.
Satu pelukan erat, dan sentakan keras, kontolku menghujam keras ke dalam memeknya, mengiringi muncratnya pejuku. Tepat saat tersebut juga Lidya memelukku erat sekali, mengejang, dan menjerit,
Gak lama lantas dia sudah terbit dari kamar mandi dan giliranku untuk mencuci diri. Setelah apik berpakaian, aku mengirimkan Lidya pulang ke rumahnya. Lidya memungut buku2 yang dibutuhkan untuk belajar bersama, aku mengantarkannya ke lokasi Indi.
“Om, nanti jam 9an jemput Lidya lagi ya, Lidya masi pengen ngerasain nikmat ma om lagi, bole ya om”. Wah hebat banget ni akak, gak terdapat puasnya.
“Ya deh, nanti aku tunggu disini ya, aku sms deh kalo dah sampe”.
“Nanti Lidya sms om pun deh kalo dah mo berlalu blajarnya, biar om gak nunggu kelamaan. Kalo dah malem kan jalannya gak macet om ke lokasi Indi”.
Jam 9, aku dah standbye deket lokasinya Indi. Lidya dah sms aku sejumlah waktu yang kemudian ngasi tau bahwa dia dah berlalu blajarnya. Aku menruh Lidya ke pantai, merasakan udara laut yang segar. Bosen kalo ditempatku terus.
“Kamu dah santap ”.
“Udah om, om dah makan”.
“Ya udah dong sayang”.
“Ih om mulai deh nggombalin Lidya, pake sayang2an segala. Kok kesini si om, Lidya kan pengen ngerasain nikmat lagi ma om”.
“Bosen ditempatku terus , ke motel aja k, deket sini terdapat kok”. Aku langsung mengrahkan mobil mengarah ke ke motel.
kemudian aku mulai meremas-remas pantatnya dengan gemas. Setelah tersebut tanganku mulai mensup ke dalam cdnya dan meremas pulang pantatnya dari dalam. Kemudian, aku mengusung satu kakinya dan menahannya selagi tanganku satunya meraih memeknya.
“Ohh.. om,” rintihnya.
Jariku dengan lihai mengggosok-gosok dan mengurangi itilnya dengan berirama. desahannya pulang menjadi rintihan kenikmatan. Tak hingga 15 menit kemudian, Lidya nyampe.
“om, nikmat banget, belum dientot saja telah nikmat,” desahnya, tangannya meremas tanganku yang sedang bermain di itilnya dengan bernafsu.
Aku merentangkan kedua pahanya. Kujilat bibir memeknya, rasa menggelitik yang spektakuler menyerang tubuh Lidya. Jilatanku menjalar ke itilnya, kugigit lembut itilnya yang kian memicu napsunya. Lidya melenguh keras disertai jeritan-jeritan kesenangan yang seakan mengajak aku guna terus dan tak berhenti. Melihat reaksinya, aku terus menggesekan jariku di liang memeknya yang telah membanjir. Tak kuasa menyangga nikmat, Lidya juga mendesah keras terus-menerus. Lidya meracau tidak beraturan. Kemudian memeknya menerbitkan cairan deras bening, Lidya nyampe guna kedua kalinya.
“om, ooh”, lenguhnya.
Aku membuka branya dan meremas toketnya dengan paling keras. Lidya melenguh sakit, lantas pentilnya yang menjadi sasaran berikutnya, kupilin dan kucubit pelan. Napsunya pulang berkobar, memeknya pulang membasah,
“om, entotin Lidya sekarang, Lidya udah napsu banget om”, erangnya. Akupun menanggalkan cdku, penis besarku telah ngaceng berat mengangguk2. Aku menggesekkan kepala kontolku ke bibir memeknya yang telah basah. Lidya menikmati sensasi lebih daripada jilatan lidahku di memeknya sebelumnya sampai Lidya mengerang keras saking nikmatnya.
“Ahh! om.. Ohh.. Entotin Lidya” racaunya.
Kemudian aku mengembalikan badannya yang sudah lemas dan menusukkan kontolku ke dalam memeknya dari belakang. Posisi doggie ini lebih nikmat sebab terasa lebih menggosok dinding memeknya yang masih sensitif. Akhirnya sesudah menggenjotnya sekitar setengah jam, aku ngecret didalam memeknya. Pejuku terasa dengan kuat memancar dinding memeknya. aku menjerit-jerit nikmat dan badanku mengejang-ngejang. Aku dengan powerful meremas toketnya dan menarik-narik pentilnya. Setelah reda, aku berbaring di sebelahnya dan menjilati pentilnya. Pentilnya kusedot-sedot dengan gemas. Aku hendak membuatnya nyampe lagi.
“om nikmat banget deh malem ini”, katanya.
“Masi mo lagi kan sayang”. “Kalo om masi powerful ya inginkan aja”.
Lidya mulai mengejang-ngejang lagi dan bibirnya tak henti-henti mendengungkan kenikmatan. Kurang lebih dua puluh menitan kesudahannya aku ngecret. Ugh, rasanya enak bener. pejuku berhamburan keluar, bermuncratan dan menembak-nembak didalam memeknya.
Lendir dari memeknya membanjir…meleber di paha, betis dan pantatnya. Lidya menggeletak lemas. Aku dan dia sama-sama mandi keringat. Nafasnya megap-megap tak beraturan. dia merebahkan badannya di sampingku.
“Om, dah waktunya pulang, kecil hati ya, namun Lidya kelak mesti sekolah lagi, pengen nangis deh om”.
“Jangan nangis sayang, masi tidak sedikit waktu laen kok buat berdua”, aku mendinginkan diri.
Setelah bebersih, meninggalkan motel dan aku mengirimkan Lidya pulang. Luar biasa hari ini, lemes rasanya aku nggelutin Lidya seharian, namun nikmatnya top markotop…